Kajian Keputrian SMK Kesehatan Purworejo
Berjuang tidak hanya identik dengan berani mati untuk membela negara…. Kita sudah diberi kesempatan untuk bernafas dan menikmati indahnya dunia, maka kita perlu berjuang juga untuk mensyukuri & menikmati semua yang telah dianugerahkan Alloh SWT pada kita. Mungkin hanya perjuangan kecil yang tidak seberapa, tetapi punya makna dan manfaat yang luar biasa bagi kita dan bagi orang-orang disekitar kita. Perjuangan itu bisa dimulai dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk mengisi waktu luang di sela-sela kesibukan sehari-hari.
Salah satu bentuk perjuangan yang dilakukan SMK Kesehatan Purworejo dalam memberikan bimbingan dan arahan pada siswa adalah mengadakan kegiatan kajian Keputrian bagi para siswa yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 bertempat di Masjid Al’Fatonah komplek Jalan kesatrian Purworejo diikuti oleh seluruh civitas SMK Kesehatan Purworejo. Kegiatan ini selain untuk mengisi waktu luang setelah pelaksanaan UTS juga bertujuan agar dengan dasar iman, manusia bisa menjadi insan yang berakhlakul karimah. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh Kepala SMK Kesehatan Purworejo Bapak Nuryadin, S.Sos dilanjutkan dengan bahasan Keutamaan Sholat Dhuha yang disampaikan oleh guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMK Kesehatan Purworejo Bapak Muhammad Nurrosyid Huda Setiawan S.Th.I dilanjutkan acara inti yang disampaikan oleh Ibu Nadiah, S. Psi, Psikolog.
Inti dari kajian adalah Peran dan fungsi muslimah. Perempuan adalah jalan pembuka pintu surga baik bagi orang tuanya, anaknya dan bagi suaminya. Surga bagi orang tuanya jika orang tua mampu membimbing anaknya menjadi anak yang sholehah, bagi anaknya, ada istilah surga ada di telapak kaki ibu, karena ibu akan mengorbankan apapun demi anak-anaknya tanpa mengharap balasan apapun, jadi sudah sewajarnya kita menghormati orang tua terutama ibu kita. Dan perempuan akan membuka pintu surga bagi suaminya jika sebagai isteri mampu berperan menjadi pelengkap agama bagi suaminya.
Selain itu perempuan juga harus bisa menjaga diri dari pergaulan bebas, menyematkan rasa malu sebagai perhiasan hidupnya (tetapi bukan malu-maluin yach… :-)) karena itu adalah bagian dari perjuangan perempuan untuk menjaga kehormatannya.